

UNS Lantik Anggota dan Relawan Satgas PPK Periode 2025–202
Berdasarkan hasil survei Pencegahan dan Penanganan Kekerasan pada akhir September 2025 kepada 773 warga kampus, diperoleh informasi bahwa sebagian besar responden telah mengetahui kebijakan dan program PPK UNS. Mereka juga memahami indikator-indikator kekerasan yang berlaku di lingkungan kampus. Namun demikian, masih ditemukan cukup banyak responden yang belum memahami tata kelola penanganan kasus kekerasan dan cenderung mempertemukan korban dengan pelaku tanpa mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.
Selain itu, hasil survei juga menunjukkan bahwa masih ada beberapa warga kampus yang pernah menjadi korban atau saksi kekerasan, baik kekerasan fisik, psikis, perundungan, seksual, diskriminasi, maupun intoleransi, serta kebijakan yang mengandung unsur kekerasan. Meskipun sebagian besar responden menyatakan memiliki kemampuan diri untuk melakukan pencegahan maupun penanganan kekerasan, UNS melalui Satgas PPK sebagai unsur di bawah Rektor tetap berkomitmen melakukan aksi nyata. Komitmen tersebut diwujudkan dengan melindungi, memberdayakan, dan memanusiakan setiap sivitas agar terbebas dari kekerasan.
Pada kesempatan ini, Prof. Hartono juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para anggota dan volunteer atas kesediaan mereka untuk bergabung dengan Satgas PPK UNS. Selanjutnya, ia juga mendorong para anggota Satgas untuk menjadi agen edukasi dalam membangun budaya anti-kekerasan di lingkungan kampus. Di samping itu, mereka juga diharapkan dapat berkolaborasi dengan unit kerja internal dan eksternal guna memerangi berbagai bentuk kekerasan.
“Kepada seluruh jajaran pimpinan UNS yang hadir hari ini, saya mengajak untuk mendukung penuh kerja Satgas PPK UNS. Bersama, kita harus berani menolak segala bentuk kekerasan dan mewujudkan UNS sebagai kampus yang bebas dari kekerasan. Mari kita saling menjaga, bersatu suara, dan melawan kekerasan,” pungkas Prof. Hartono.
Tulis Komentar
Anda harus login dulu untuk menulis komentar.